AP/STEVE MARCUS
Pelatih tim basket AS Steve Kerr menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers di pelatnas tim basket AS untuk Olimpiade Paris 2024 di Las Vegas, Sabtu (6/7/2024).
Bayangkan, betapa malu dunia bola basket Amerika Serikat. Mereka selalu melabeli kampiun NBA sebagai ”juara dunia”. Namun, saat status tersebut ramai dipertanyakan di Piala Dunia FIBA 2023, tim nasional AS justru tidak mampu berbicara banyak. Mereka gagal juara, tumbang di semifinal.
Noah Lyles, sprinter AS, adalah sosok terdepan yang tidak sepakat dengan klaim berlebihan tersebut. NBA memang bisa dikatakan sebagai kiblat basket dunia, tetapi itu hanya level klub. Tidak sepantasnya pemenang liga antarklub di satu negara disebut juara dunia. Ucapan Lyles terbukti tepat.
Baca Berita Olimpiade Paris 2024 Ikuti informasi terkini seputar Olimpiade Paris 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, perolehan medali, dan lainnya. Mulai Baca
Jerman, pemenang Piala Dunia terakhir, juara sebenarnya. Mereka menegaskan status itu dengan membungkam AS di semifinal. ”Nuggets (juara NBA 2023) tim hebat, tetapi Piala Dunia merepresentasikan semua negara. Jadi, itu (status juara dunia) milik kami,” kata guard Jerman, Dennis Schroeder, dalam acara NBA Today, September 2023.
Baca juga: Bersama Curry dan James, Apakah Skuad AS di Paris Jadi ”Dream Team” Terbaik?
Agaknya, perdebatan tersebut menyenggol ego para pebasket terbaik AS. Tak lama setelah Piala Dunia, satu per satu pemain bintang menyatakan komitmen bergabung dalam tim asuhan pelatih Steve Kerr untuk Olimpiade Paris 2024. Skuad impian yang terakhir kali muncul pada edisi London 2012, kembali tercipta.
Tim AS saat ini bagaikan ”The Avengers”. Dari pemain paling dominan abad ini, LeBron James, sampai penembak terhebat di kolong langit, Stephen Curry, ”turun gunung”. Disusul Kevin Durant yang sudah tiga kali menyabet emas Olimpiade. Tidak ada lagi tim lapis kedua seperti saat Piala Dunia.
(Emas) itulah mengapa saya di sini. Itu akan berarti segalanya. Anda memiliki para pemain dengan bakat terbaik di liga kami, melawan yang terbaik di dunia. Kami ingin melanjutkan pertunjukan dominasi tim AS.
Curry, 36 tahun, menjadi magnet terbesar. Setelah menjalani karier cemerlang di NBA selama satu dekade terakhir, dia akan tampil pertama kali di Olimpiade. ”Pastinya saya sangat menginginkan ini. Sudah waktunya, saya sudah di pengujung karier. Mungkin ini kesempatan terakhir,” kata guard Golden State Warriors itu.
Baca juga: ”Neraka” Menanti Giannis di Olimpiade Paris
Selain trio veteran Curry, James, dan Durant, tim juga diperkuat para pemain yang sedang berada dalam usia emas. Forward Jayson Tatum (26) bergabung seusai mengantar Boston Celtics juara NBA. Guard muda yang sedang naik daun dan sempat tampil di Piala Dunia lalu, Anthony Edwards (22), menyempurnakan tim.
Skuad dipimpin Kerr, sosok yang dikenal sering menjadi jimat keberuntungan untuk tim-tim juara. Dia sudah sembilan kali meraih cincin juara NBA, sebagai pemain (5) dan pelatih (4). Tim AS tidak bercela. Mereka datang hanya dengan satu tujuan, merebut emas dan membuktikan siapa penguasa dunia sesungguhnya.
AP/STEVE MARCUS
Pebasket LeBron James (Los Angeles Lakers) berbicara dalam konferensi pers di pelatnas tim basket AS untuk Olimpiade Paris 2024 di Las Vegas, Sabtu (6/7/2024).
”(Emas) itulah mengapa saya di sini. Itu akan berarti segalanya. Anda memiliki para pemain dengan bakat terbaik di liga kami, melawan yang terbaik di dunia. Kami ingin melanjutkan pertunjukkan dominasi tim AS. Saya sangat bersemangat, seperti anak-anak yang baru pertama kali ke toko permen,” tambah Curry.
Lantas, apakah ada yang mampu menandingi tim impian edisi terbaru tersebut? Sejarah berbicara, tidak ada yang meredam dominasi tim AS ketika datang dengan para pemain terbaik. Kisah serupa sudah terbukti di berbagai edisi, mulai Barcelona 1992, Beijing 2008, sampai London 2012.
Baca juga: Akhir Penantian Giannis Mengejar Status Olimpian
Aturan FIBA menyapa
Tantangan pertama Curry dan rekan-rekan adalah beradaptasi dengan peraturan FIBA yang digunakan di Olimpiade. Banyak hal yang berbeda di NBA dengan FIBA. Ukuran lapangan versi FIBA lebih kecil, 28 meter x 15 meter, dibandingkan NBA (28,65 m x 15,24 m). Garis tiga angka juga lebih dekat, 6,75 m dibandingkan 7,24 m.
Dengan ruang semakin sempit, kontak fisik akan lebih intens di Paris nanti. Belum lagi, tidak ada peraturan defensive three-second di NBA yang melarang pemain bertahan berada lebih dari tiga detik di restricted area atau area busur setengah lingkaran di dekat keranjang. Jika tidak aktif menjaga pemain, dihitung pelanggaran.
AP/STEVE MARCUS
Pebasket Stephen Curry (Golden State Warriors) berbincang dengan pebasket Joel Embiid (Philadelphia 76ers), saat latihan di pelatnas tim basket AS untuk Olimpiade Paris 2024 di Las Vegas, Sabtu (6/7/2024).
Dalam aturan FIBA, para pemain boleh menunggu lawan sesuka hati di area dalam, tanpa takut terkena pelanggaran. Hasilnya, akan lebih sulit untuk mencari poin dengan tembakan jarak dekat. Adapun wasit FIBA tak peduli dengan nama besar pemain saat memutuskan pelanggaran, tak seperti yang sering terjadi di NBA.
”Di permainan FIBA, waktu permainan juga berkurang, hanya 40 menit alih-alih 48 menit. Para pebasket NBA sudah terbiasa dengan ritme bermain selama 48 menit. Kami harus segera menyesuaikan diri untuk bisa efisien dengan waktu lebih singkat. Ditambah, permainan akan lebih banyak melibatkan pertarungan fisik,” jelas Kerr.
Baca juga: Gebrakan Olimpiade Paris 2024, dari Panjat Tebing sampai ”Breaking”
Meskipun tidak biasa dengan peraturan FIBA, tim AS justru bisa diuntungkan di Olimpiade. Mereka memiliki ”faktor x” dalam seorang Curry. Peran Curry, penembak tiga angka terbanyak dalam sejarah NBA, menjadi kunci. Dengan penembak jitu, fokus pertahanan lawan akan terpecah. Ruang ofensif lebih leluasa.
Menariknya, tidak ada sosok yang bisa memaksimalkan keahlian Curry lebih baik dibandingkan seorang Kerr. Curry dan Kerr sudah bekerja sama di Warriors sejak 2014. Perpaduan itu menghasilkan empat gelar juara NBA. Adapun Kerr merupakan penembak jitu dari garis tiga angka saat masih bermain (1988-2003).
AFP/ARIS MESSINIS
Ekspresi pebasket Yunani, Giannis Antetokounmpo, setelah laga final kualifikasi Olimpiade Paris antara Yunani dan Kroasia di Stadion Peace and Friendship, Piraeus, Yunani, Senin (8/7/2024) dini hari WIB. Yunani menang atas Kroasia dengan skor 80-69.
Persaingan kejam
Lawan-lawan tangguh sudah menanti tim AS. Bisa dikatakan, edisi Olimpiade kali ini akan menjadi yang paling kompetitif. Negara-negara di luar AS berkembang pesat. Semakin banyak pemain menimba ilmu di NBA. Beberapa pemain asing di antaranya bahkan lebih bersinar dibandingkan pebasket lokal.
Lihat saja, lima dari enam Most Valuable Player (MVP) NBA terakhir bukan berasal dari AS, melainkan Yunani (Giannis Antetokounmpo/2 kali) dan Serbia (Nikola Jokic/3 kali). Sementara itu, hanya satu pemain AS yang berhasil masuk dalam All-NBA 1st Team atau daftar lima pemain terbaik musim reguler ini, yaitu Jayson Tatum.
Baca juga: Wembanyama dan ”Menara Kembar” Perancis di Olimpiade
Jokic, bersama, Serbia akan menjadi hadangan pertama tim asuhan Kerr di Grup C. Serbia merupakan finalis di Piala Dunia tahun lalu. Mereka mampu melangkah jauh tanpa presensi Jokic. Kekuatan itu akan membesar berkali-kali lipat bersama Jokic, sosok center 29 tahun yang tidak bisa diredam oleh siapa pun di NBA.
Tim AS, selain Serbia, juga berhadapan dengan Puerto Riko dan Sudan Selatan di babak grup. Mereka bisa lolos langsung ke perempat final dengan finis di posisi dua teratas atau menjadi dua dari tiga tim peringkat ketiga terbaik. Adapun hasil di grup akan menentukan status unggulan dalam undian babak gugur.
AFP/GETTY IMAGES/CHRISTIAN PETERSEN
Ekspresi center San Antonio Spurs, Victor Wembanyama, sebelum memulai pertandingan NBA antara Spurs dan Phoenix Suns di Footprint Center, Jumat (3/11/2023) WIB. Spurs mengalahkan Suns, 132-121.
Tim-tim kuat lain sudah menanti di babak gugur. Tim Perancis, peraih perak edisi Tokyo 2020, mengincar balas dendam di rumah sendiri. Mereka membawa ”bocah ajaib” NBA Victor Wembanyama (20) yang punya tinggi 2,24 meter, tetapi mampu bermain layaknya seorang guard. Dia piawai mendribel dan menembak.
Ada juga tim-tim ”kuda hitam” yang baru saja lolos kembali ke Olimpiade setelah vakum belasan tahun. Yunani patut diperhitungkan. Mereka lolos dengan mengeliminasi Slovenia, semifinalis edisi lalu, di babak kualifikasi. Belum lagi, Giannis yang akan menjalani debut di Olimpiade datang dengan rasa lapar.
Terakhir adalah juara dunia Jerman, tim yang mempermalukan AS di tengah sorotan seisi dunia. Schroeder dan rekan-rekan sudah cocok dan mengenal satu sama lain. Mereka bersatu sejak meraih perunggu EuroBasket 2022. Bandingkan dengan Curry dan James yang belum pernah tampil setim dalam turnamen resmi.
Meskipun begitu, kualitas tim berbicara banyak. Tidak satu pun tim yang punya kualitas dan kedalaman sebaik AS. Mereka akan juara, selama bisa menepikan ego masing-masing dan fokus ke prestasi tim. ”Yang penting bagaimana kami bersatu di dalam dan luar lapangan. Itu yang akan membuat kami memenangi emas,” kata James. (AP)
APA YANG MENARIK DARI JALALIVE ?
JalaLive Adalah Aplikasi yang menyediakan layanan Streming Basket dan Sepak Bola dengan HD karena kami memegang hak siar untuk pertandingan tersebut. Kami juga menyediakan informasi pertandingan yang komprehensif dan tepat waktu untuk penggemar selama 24 jam.
Jala Live menawarkan pengalaman yang unik dan menarik bagi penonton dengan fitur-fitur canggih dan kualitas siaran yang jernih. Tidak hanya itu, platform ini juga menyediakan berbagai pilihan kanal siaran yang dapat disesuaikan dengan preferensi Anda. Dengan kata lain, Jala Live memberikan kemudahan dan fleksibilitas untuk menikmati pertandingan sepak bola favorit Anda tanpa perlu meninggalkan kenyamanan rumah Anda.
JalaLive Berkomunikasilah dengan host cantik, analisis pertandingan terbaru bersama host handal! Pengguna ponsel dapat meraih kupon hadiah spesial.